Rabu, 25 Juli 2012

Catatan Tidur : Bangsaku dan Pemimpinku...


Saat ini kita semacam kembali bermetamorfosis untuk mendapatkan sebuah bangsa yang hebat dan pemimpin yang bijaksana untuk dapat memimpin bangsa Indonesia yang sedang menuju kearah perubahan yang sangat ditungu dan dinantikan perubahan itu oleh seluruh element bangsa ini. Sebuah jalan menuju perubahan yang merupakan impian bangsa dan seluruh rakyat indonesia, sudah mulai
menemui titik terang. Dimana sebagaian pemimpin kita sudah memikirkan cara untuk bisa menuju gerakan perubahan yang sangat signifikan baik dari sisi pemerintahan dan juga kesejahteraan rakyat itu sendiri. Kita patut memndukung gerakan tersebut karena apalah arti sebuah gerakan dan impian tanpa bisa diimplementasikan dalam kehidupan yang riil.


Bangsa Indonesia merupakan bangsa dengan pelbagai perbedaan : suku, agama, ras, dan juga bahasa. Tapi semua itu merupakan pendorong buat kita untuk melakukan sebuah gebrakan perubahan yang sangat baik kedepannya. Semua perbedaan itu bisa kita atasi dan bisa kita terjang asalkan kita kembali menjiwai ruh “PANCASILA” yang sudah mencetuskan “BHINEKA TUNGGAL IKA''. Semoga apa yang sudah menjadi landasan dasar terciptanya bangsa ini, akan tetap mengalir dalam setiap masyarakat indonesia dan bisa merealisasikan semua itu.
Arah untuk menuju perubahan dalam diri bangsa ini, dimulai dengan adanya pemimpin yang sudah mulai disukai dan dicintai oleh rakyat indonesia. Kalau dulu kita sangat mengidolakan bung karno dengan sepak terjangnya yang begitu lugas, berani, dan tegas. Diorde lama kita mengenal sosok bapak Soeharto yang mampu menjadi pemimpin bangsa ini dengan 32 thn, walaupun beliau pada akhirnya harus dilengserkan juga oleh rakyat yang bersatu. Tapi kita tidak boleh melupakan jasa beliau sebagai “Bapak Pembangunan”. Memasuki era kebebasan demokrasi kita mengenal dengan baik sosok gus dur dengan pelbagai cara pandangnya yang dianggap nyeleneh. Tapi tidak dapat dipungkiri sosok beliau masih memliki ruang khusus dalam hati rakyat indonesia : khususnya para nahdiyin yang mengidolakan dan sangat mencintai beliau. Atau kita masih punya sosok Megawati dengan idiomnya “membela wong cilik” sosok ibu megawati yang sangat tegas dan santun masih ada yang mengikuti setiap titah beliau, karena bagaimanapun basis partai yang begitu signifikan, membantu ibu megawati menajadi bagian terpenting untuk sebuah sosok pemimpin bangsa ini.
Kini, setelah ditinggal oleh gus dur, dan masih tanda tanya tentang kredibilitas ibu megawati, setelah dianggap 'gagal' memimpin bangsa indonesia kurang lebih selama 2 thn. Muncullah sosok-sosok baru yang lebih mewarnai pemimpin dinegri ini. Entah itu dari sosok bapak Susilo Bambang Yudhoyono yang menurut sebagain pendukungnya masih mempunya kharismatik sebagai seorang pemimpin, tapi sebagaian lagi sudah “enek” dengan gaya kepemimpinan beliuar yang dinilai suka “curhat”. Atau masih ada tokok-tokoh seperti Aburizal bakri (ical) dan Bapak Surya Paloh yang sudah mewarnai panggung politik dengan berdirinya partai NASIONAL DEMOKRAT (NASDEM).
Kini, memasuki era kebebasan berdemokrasi dan kebebasan berpendapat, masyarakat mulai pandai untuk dapat memilah dan memilih sosok pemimpin yang benar-benar mendengar tangisan dan juga keluhan rakyat Indonesia. Muncullah sosok yang dianggap mampu menyuarakan keinginan rakyat indonesia yang menginginkan sebuag “Restorasi Perubahan”. Sosok seperti bapak Dahlan Iskan sebagai menteri BUMN, merupakan gebrakan yang sangat dinantikan setiap sepak terjang dari beliau. Karena bagaimanapun kita harus mengakui sebuah gerakan perubahan yang sangat fundamental bagi sebian BUMN yang ada dibawah naungan Kementrian BUMN. Sebuah gebrakan itu pada awalnya mulai menimbulkan pro-kontra dikalangan masyarakat dengan tindak tanduk pak Dahlan dalam memimpin bangsa ini. Tapi, lambat laun masyarakat mulai sadar setelah mereka merasakan manfaatnya. Ini merupakan tanda awal kalau kita akan melakukan sebuah gerakan perubahan yang lebih baik.
Kita juga tidak boleh mengesampingkan peranan Bapak Mahfud MD sebagai Ketua Mahkamah Konstitusi yang mampu menggiring keadilan di Indonesia mulai berpihak pada orang yang tertindas dan teraniaya, walaupun tidak sedikit dari para hakim masih buta dengan tangisan dan keluhan masyarakat tentang tumpulnya hukum buat para petinggi negeri ini. Pak Mahfud sedikir banyak memberikan oase disaat keadilan dinegeri ini mulai kehilangan ruh Sila Pancasila yaitu “Keadilan Bagi Seluruh Rakyat Indonesia”. Para hakim dinegeri ini masih takut untuk bertindak tegas ke pejabat negera yang sudah melakukan Korupsi, itu terbukti masih banyaknya pelaku korupsi yang meraakan vonis bebas ketika memmasuki persidangan, atau sekalipun mereka (baca:pejabat) divonis hukum tidaklah seberat apa yang dirasakan oleh rakyat biasa ketika mereka hanya melakukan pencurian sandal atau piring. Sungguh ironis bangsa ini, semoga kehadiran bapak Mahfud bisa memberika sebuah pembelajaran buat para hakim dinegara ini akan pentingnya sebuah “Keadilan”.
Saat ini sosok yang sedang jadi buah bibir adalah sosok Bapak Jokowi, seorang walikota Solo yang kini sedang berjuang untuk menjadi orang nomer satu di DKI Jakarta. Yup, beliau sedang berjuang menjadi kandidat terkuat menjadi Gubenur DKI Jakarta setelah beliau memenangkan Putaran pertama. Berpasangan dengan Basuki (Ahok) beliau semacam ingin memberikan sebuah perubahan dengan segala macam permasalahan yang sudah bertahun tahun menjadi momok di Ibu Kota Indonesia itu. Jokowi ingin menyalurkan keberhasilan memimpin Solo, sehingga beliau menjadi salah satu walikota terbaik yang dimiliki Indonesia. Keberhasilan Jokowi tidak lepas dari sikapnya yang low profile dan masih sesuai dengan sikap orang Solo yang lemah lembit. Tapi beliau tegas delam segala keputusan yang dibuat, artinya beliau benar-benar semacam menjadi magnet bagi masyarakat kalangan bawah. Dengan sikapnya yang mau bermasyarakat, tidak mengherankan ketika beliau untuk sementara menang dalam pemilihan Gubenur DKI Jakarta. Tapi, kayaknya perjuangan beliau akan semakin terasa ketika keputusan KPUD DKI Jakarta memutuskan untuk mengadakan Pemilihan Putaran Kedua. Semoga saja apa yang selama ini beliau berikan ke Solo, bisa disalukan di Jakarta, sehingga harapan semua Jakarta bisa kembali sejahtera.
Berawal dari sekelumit itu semua, kita semacam kembali ingin bernostalgia dengan bangsaku dan pemimpinku yang benar-benar mendengar keluhan masyarakat dan juga tangisan masyarakat tentang kondisi bangsa yang semakin tahun semakin memunculkan sifat yang jauh dari harapan kita semua. Walaupun bagaimana, saya merasa bangga menjadi bagian dari sejarah bangsa ini. Semoga suatu saat, kita benar-benar mendapatkan sosok pemimpin yang memperjuangkan nasib rakyat Indonesia, sehingga Bangsaku dan Pemimpinku Bisa Membawa Perubahan Buat Kita Semua. Amin.


MUNCAR 19 JULI 2012


** Penulis cuman menyampaikan aspirasi sebagai seorang mahasiswa. Semoga tulisan ini menjadi awal untuk kita mau melakukan “ GERAKAN PERUBAHAN”





Tidak ada komentar:

Posting Komentar