Selasa, 07 Agustus 2012

Mengenang Kembali Sosok Gus Dur


KH. Abdurahman Wahid atau yang biasa kita kenal dengan sebutan gus dur memang telah meninggalkan kita semua, tapi beliau masih meninggalkan sebuah goresan pena tentang sosok gus dur yang selalu menjadi penyemangat dan juga inspirasi buat kita semua khususnya para pemuda. Banyak kenangan manis yang masih teringat jelas tentang sosok beliau yang sulit dinalar oleh pikiran manusia biasa.
Gus dur yang merupakan bapak bangsa dan juga bapak pluralisme, sangat dikagumi dan dihormati oleh seluruh element bangsa ini. Terlepas dari pelbagai kontroversinya, beliau merupakan panutan dan juga contoh yang nyata buat kita semua dan juga sebagai insiparasi buat para pemuda tentang gigihnya perjuangan beliau.


Beliau yang juga mantan ketua PBNU dan juga mantan Presiden RI yang ke-4, sudah selayaknya mendapatkan gelar pahlawan. Melihat pengorbanan beliau yang begitu gigih memperjuangkan kelompok dan masyarakat yang tertindas oleh kejamnya hukum dan politik di negeri ini. Salah satu bukti tentang kegigihannya beliau ingin mempersatukan budaya, adat, dan etnis dalam bingkai “ Bhineka Tunggal Ika “. Beliau merupakan orang pertama yang mendukung diperbolehkannya kesenian barongsai di indonesia, sebelumnya kesenian tersebut dilarang di pertunjukkan di negri ini. Bahkan contoh terbaru ketika sebelum beliau wafat dalam keadaan sakit pun masih sempat berkunjung menemui bibit dan candra di tahanan ketika polemik cicak vs buaya lagi buming,, itu hanyalah sebagian dari bukti bagaiman gus dur ingin memberikan kita pelajaran tentang bagaimanapun keadilan harus ditegakkan di bumi pertiwi ini dan juga bagaimana pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa harus kita jaga.

Sebenarnya penulis mengangkat kejadian diatas, bukan bermaksud mengingat ingat kembali kejadian tersebut, tapi penulis hanya ingin memberikan penghormatan dan apresiasi kepada beliau atas pemikiran dan sikapnya yang selalu menjadi inspirasi buat penulis. Bahkan ketika gejala akan terulang kembali cicak vs buaya jilid II, penulis ingin menlihat ada salah satu tokoh di negeri ini yang berani tampil didepan, menyuarakan kebenaran dan menyelamatkan bangsa ini dari tangan – tangan penguasa yang dzolim. Semoga harapan penulis tersebut bisa didengar oleh para pemimpin kita saat ini : Indonesia.

Bagi penulis beliau tidak ada duanya di indonesia ini, karena penulis sangat mengagumi pemikirannya dan sikapnya itu, sehingga penulis banyak belajar dari pemikirannya dan sikapnya tentang berbangsa dan bernegara juga bersosialisasi dengan masyarakat sekitarnya. Samapai sampai, penulis beranggapan beliau merupakan seorang “ wali “. Bahkan kewaliannya beliau seakan akan mengalahkan kewaliannya syaikhona kholil bangkalan dan juga Kh. Hasyim Asy'ari yg juga kakek beliau.salah satu buktinya, ketika beliau wafat seluruh rakyat indonesia dan juga dunia merasakan kehilangan yang sangat mendalam tentang sosok gus dur. Bahkan dari semua lapisan masyarakat dan agama di indonesia juga turut berdo'a buat beliau. itulah bukti bagaiman kharisma gus dur dikalangan masyarakat indonesia. Tidak semua orang bisa mendapatkan penghormatan dan apresiasi Seperti itu.

Maka dari itu, untuk mengenang dan memperingati wafatnya beliau. Penulis ingin rasanya kembali bernostalgia dengan sikap dan pemikirannya gus dur, bahkan penulis masih merindukan seorang pemimpin yang akan menggantikan sosok gus dur di negeri Indonesia ini. Dari sekian banyak pemimpin yang ada dinegri ini, cuman sosok pemimpin seperti beliaulah yang sangat jarang kita temukan lagi saat ini.

Banyak para tokoh politik saat ini hanya mementingkan dirinya dan juga keluarganya. Kita tentunya masih rindu akan para tokoh politik yang benar benar memperjuangkan nasib rakyat bawah. Sosok pemimpin yang tidak pernah lelah dalam memperjuangkan harkat dan martabat bangsa dan juga penegakan keadilan di negeri kita tercinta ini.

Gus dur pun juga pernah merasakan kejamnya perpolitikan di negri ini. Salah satu contoh ketika beliau dilengserkan dari jabatan presiden Republik Indonesia, karena dianggap sering membingungkan masyarakat dengan sikapnya beliau yang sering gonta ganti menteri. Padahal kalau kita boleh jujur, sejak kepemimpinan beliau, indonesia seakan disulap menjadi bangsa yang memegang teguh apa itu “ Bhineka Tunggal Ika “. Kita tidak pernah mendengar dan melihat ada gesekan antar kelompok, antar etnis bahkan antar suku. Kita benar benar merasakan persatuan dan kesatuan dalam berbangsa dan bernegara. Kini sosok penggati yang sepadan dengan beliau sudah tidak ada. Indonesia kini sudah menjadi lumbung bencana, dari sabang sampai merauke bencana silih bergantian menghampiri bumi pertiwi kita. Selain bencana, masyatakat kita mudah sekali tersurut emosinya hanya sekedar masalah sepele, masyarakat kita sudah lupa, akan pentingnya kebersamaan, dan juga tenggang rasa. Peperangan antar kelompok, suku dan juga etnis sudah menjamur di negri ini. Kemana indonesia yang dulu ketika di jabat oleh gus dur, negara yang makmur, bersahaja, dan tentrem kini berubah menjadi negara yang penuh dengan gesekan, bencana, dll.

Tentunya kalau kita lihat indonesia sekarang, rasanya kita rindu akan sosok pemimpin yang benar benar ingin menjaga persatuan dan kesatuan NKRI. Sosok pemimpin tersebut hanya dimiliki oleh KH. Abdurahman Wahid. Penulis sempat berimajinasi, seandainya indonesia masih memiliki gus dur, tentu hal sedemikian itu tidak akan pernah terjadi, gus dur adalah salah satu putra terbaik bangsa, indonesia benar benar kehilangan sosok seperti beliau yang humoris, tajam, keras, dan agamis. Penulis Tidak akan pernah meragukan kredibilitas beliau sabagai seorang pemimpin, karena dunia barat dan dunia timur tengah sudah mengakui kemampuan beliau sebagai panutan dan juga sebagai contoh seorang pemimpin yang wajin diteladani.

Penulis berharap, suatu saat indonesia akan memiliki lagi, seorang pemimpin yang benar benar memperjuangkan nasib rakyatnya, dan juga pemimpin yang mengutamakan persatuan dan kesatuan dibumi pertiwi ini. Semoga jasa jasa beliau bisa bermanfaat buat kita semua, sehingga negara kita bisa kembali menjadi negara yang punya harkat dan juga martabat. Biarkan “ garuda “ itu bersemat didadaku, tapi nama gus dur sudah menyatu dalam aliran darahku. Beliau memang sudah tiada, tapi jasa dan perjuangan beliau akan terus dikenang sepanjang masa.

Tentunya, kita sebagai para pemuda harus bisa belajar dan mengambil hikmah dari kegigihan dan pengorbanan beliau untuk bangsa Indonesia. Karena kita sebagai calon penerus bangsa, harus mempunyai jiwa kepemimpinan seperti beliau. Jadikankah perjuangan dan juga pengabdian beliau kepada bangsa dan juga masyarakat Indonesia sebagai sprit dan inspirasi buat kita semua. Semoga kelak bangsa ini akan memiliki lagi sosok pemimpin yang benar benar memperjuangkan dan mengabdikan pada bangsa dan juga masyarakat Indonesia, sehingga Indonesia kembali menjadi Negara yang damai, sejahtera, dan bebas dari segala bencana. Amin,

Mari kita berasama sama membacakan al fatihah buat beliau, dengan harapan semoga segala dosa beliau diampuni oleh Allah dan beliau dijadikan orang orang yang ahli surga...amin ya rabbal a’alamin,,,,



Al fatihah......



Wassalam,,,,,, 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar